Juni 24, 2009

menyelam lautan itu

Bagaikan merengkuh dayung
tuk menyelami dalamnya lautan.
Hanya bertemu dihulu
tanpa tahu kapan menuju samudra,
Bahwa yg terlihat adalah warna biru muda
dengan sedikit batu karang.
Bahwa yang terlihat hanya ikan badut,
ikan paus dan ikan salmon.
Bahwa yang terlihat hanya ganggang hijau.
Bahwa yang ada pada pandangan mata,
sebuah kapal pesiar indah dan mewah
tengah menjatuhkan jangkarnya..
Tanpa tahu
apakah masih ada warna biru tua
tuk menyelam lebih dalam,
merasakan rengkuhan air laut yang berasa asin..
Mungkinkah ada ikan paus,ikan hiu,penyu
bahkan ikan duyung di lautan itu..
Ku kembali disini,
berdiri sendiri
dengan melangkah sedikit pada pinggir air asin..
Kembali dan belum mau mndayung lagi,
Tak tahu
dimanakah ada dasar laut itu..
Tak tahu
dimanakah ada samudera itu..
Tak mau
bersusah ke hulu,
tanpa mau dibawa aku..
Tak mau tenggelam,
tertarik dalam pusaran air pada ketenangan air.
Tak mau melepas sampan
yang masih ku kaitkan pada akar akar hutan bakau
yang kadang masih ada,
yang kadang habis dimakan usia..
Tak mau lagi
aku menelan pasir pasir kasar
yang menggerogoti jantungku..
Tak mau
terbuai angin laut yang semilir
menerbangkan sayap sayap patah burung walet.
Aku masih disini,
menatap pada langit
yang membisu tak bergerak.
Aku bertahan
hanya untuk menatap kapal pesiar
yang masih berdiam pada laut
dan hanya bisa merasakan riak riak
air laut asin
yang bermain di kaki munggilku..
Aku bertahan hingga mentari sore
terlihat d pelupuk mata
dan burung burung layang kembali ke sarangnya..
Aku tak mau terlelap
dalam endapan garam sekali lagi..

0 komentar:

Posting Komentar

Please, comment my blog..tq