Bunyi guntur datang dulu,
Maka ku pun tak kenal siapa itu
Bahwa sekelabat bayangan hitam tak lebih cepat dari detak jantung ini
Dan tak mau di landa sepi lagi
Coba tuk mengerti,
Bahwa dirimu berarti,
Senyuman yang menghapus badai...
Bahwa tatapan hangat kan teringat
Membawa terbang album kenangan ku
Sedetik pun kan kuingat.
Bahwa detik itu, ku telah tertambat dengan kelingan bibirmu.
Indah tuk berjabat,
Menguntai cerita dengan sejuta kekurangan
Dalam masa yang penuh intrik menjulang ke langit
Dan tetap berkata ya..
Maka didepan pertahanan zaman dulu
Ku ingin mendekat padamu
Lalu guntur datang
Mengingatkan ku lagi dalam sebuah kegalauan
Dimana berselimut dengan diri sendiri tuk mengatur kata dan mengendap rasa
Mencoba bersembunyi dalam cangkang yang kan memantulkan bunyi guntur...
Ketika melihat permata, mencoba mencari lagi
Kini ada lagi bahwa ikan tak dapat hidup di darat
Dan ikan tak dapat berjalan
Lalu ku masih menunggu,
Nyanyian hutan yang kan menelisik telingaku
April 29, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Please, comment my blog..tq