What is better than what is?
Apa yang lebih baik dari selayang pandang perbukitan dari puncak gunung?
Apa yang lebih baik dari mampu untuk mengungkapkan bahwa “Aku sangat menyayangimu” ?
Apa yang lebih baik dari punya mobil kinclong, rumah mewah, pacar ganteng, dan perhiasan mahal ?
Apa yang lebih baik dari mampu ke Paris hanya untuk belanja fashion ?
Apa yang lebih baik dari kesuksesan, terkenal dan dicari – cari orang ?
Apa yang lebih baik dari memiliki istri lebih dari cukup ?
Apa yang lebih baik dari mampu membayar orang untuk menutup mulutnya ?
Apa yang lebih baik dari memiliki pulau pribadi sendiri ?
Apa yang lebih baik dari sebuah kesehatan tanpa syarat ?
Apa yang lebih baik dari memiliki bodyguard untuk melindungi dimanapun dan kapanpun ?
Apa yang lebih baik dari pengalaman keliling dunia ?
Apa yang lebih baik dari kelas VVIP untuk sebuah pertunjukkan konser ?
Apa yang lebih baik dari mampu membalas dendam demi sebuah ego ?
Apa yang lebih baik dari memiliki keluarga besar yang dapat dibanggakan ?
Apa yang lebih baik dari tidur nyenyak dan bermimpi indah pada tempat tidur yang nyaman ?
“…tetapi jika aku tidak mempunyai kasih , aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.” (1 Kor 13 : 1)
Benarlah, manusia bukan Allah. Tetapi manusia diciptakan menurut gambaran Allah. Manusia selalu merasa tidak puas. Apa yang dimiliki sekarang, tidak akan sama untuk waktu mendatang. Bila sekarang manusia memiliki sebuah rumah, esok hari ia ingin memiliki dua bahkan lebih dari dua rumah. Bila sekarang manusia memiliki seorang pasangan, mungkin esok hari ia akan mengambil pasangannya lagi seturut kehendaknya. Kepuasan kah yang dicari manusia? Sampai batas mana manusia akan puas? Kapan kepuasan akan muncul? Bagaimana cara mencapai kepuasan?
Baca selengkapnya The best things: Maret 2010